SI JALU TALAGA BODAS
Ass. Wr. Wb, Brother, kali ini
penulis akan menceritakan salah satu pengalaman gokil yang tak terlupakan.
Seru, tegang, lucu, bercampur seperti nano-nano saja, hehe…
Ok, tempat yang dituju kali ini mungkin sudah
familiar bagi brother sekalian, tapi tak apalah, karena mungkin kejadian yang
menimpa penulis belum tentu menimpa semua orang kan?. Kali ini kami sepakat
akan bermalam di Talaga bodas Wanaraja,
Garut, Jawa barat. Sudah menjadi tradisi kami rata-rata mengadakan acara pada
hari Sabtu-Minggu/Weekend, karena kami hanya mempunyai waktu yang sangat
terbatas bila harus bepergian pada
hari-hari kerja karena kesibukan para anggota kami. Sebagai info ada dua jalur
yang biasanya dilalui jika brother mau pergi ke Talaga Bodas (Tabo), yang
pertama dari Wanaraja-Garut, jalur ini
merupakan jalur yang penulis rekomendasikan karena trek yang dilalui relative mudah,
sudah ada petunjuk jalannya, yang kedua dari
desa kadipaten, bagi yang menyukai adrenalin jalur ini sangat cocok
karena trek yang dilalui berupa bebatuan yang kalau orang setempat bilang
‘susukan saat’ karena memang kondisi jalannya tidak jauh berbeda dengan
julukannya yaitu sungai kering. kami menempuh jalur ke Kadipaten karena
pertimbangan jarak yang lebih dekat dari base camp, walaupun akhirnya kami tahu
bahwa ini merupakan salah satu blunder bagi kami,. Sebenarnya ada jalur lain
menuju Tabo, yaitu via Cisayong-Tasikmalaya, tapi karena tidak memungkinkan
bagi kendaraan kami, karena harus berjalan kaki, maka jalur ini tidak kami
pilih, mungkin lain waktu akan kami coba.
Berangkat
dari basecamp kira-kira jam 15.00 WIB, tiba di portal Pertamina jam 16.00 WIB. Kami sempat bertanya ke penjaga portal tentang
kondisi jalan, lama perjalanan,
dsb. Masuk portal kira-kira 20 km yang kami tempuh sampai di tujuan, dari
sinilah shocking therapy pertama yang
kami sebut blunder. Kami menembus hutan di daerah Ciawi yang membuat terlena
akan keindahannya, yang saat ini sedang ada
projek pemanfaatan panas bumi yang mudah-mudahan dikerjakan oleh pemerintah/pertamina sendiri tanpa
melibatkan pihak swasta/asing. Kabut tebal mulai menyambut kami ditambah
kondisi jalan yang tricky ( ada
peringatan ‘Slippery Road When Wet’) agak menciutkan nyali. Disuguhi track off
road kami harus berhenti beberapa kali untuk
recovey fisik dan kendaraan
kami karena kami hanya bersenjata motor-motor tua, saat teman kami ada yang menyerah disebabkan aroma
kopling overheat. Kami menepi kira-kira jam 17.45 WIB, Adzan Maghrib mulai
terdengar…. Waduh kemalaman nih, sahut
teman kami, namun kami berusaha tenang sambil melihat-lihat siapa tahu ada
bonus, dan ….Lucu
View Gunung Sadahurip |
Sempat terpikir inilah spot yang penulis cari, tapi karena tujuan kali ini
Talaga bodas ya…. Next time aja kaleee.
TNTC & Sadahurip |
Kota Garut |
Kamipun
melanjutkan perjalanan, hanya 10 menit
kira-kira kami telah sampai di persimpangan jalan dari Garut ke Talaga bodas.
Alhamdulillah, akhirnya berakhir penderitaan ini YA RABB… Gas… seperti mendapat tenaga extra bagi kami dan kendaraan
kami.
Sampai
tempat parkir, rehat , sholat, ngopi-ngopi sejenak sambil berbincang dengan
penjaga setempat, kami mencari info jalur pendakian ke puncak Galunggung dari
Talaga bodas. Sambil main sambil survey…. Gas lagi menuju camp area di samping
danau dekat tebing merupakan tempat
ideal menurut kami waktu itu, karena kondisi jalan yang gelap tertutup kabut
jadi kami kesulitan untuk mencari tempat terbaik, but no matter….Kami mengatur posisi
kendaraan kami mengelilingi tenda karena menurut info banyak babi hutan yang
berkeliaran, tapi jangan khawatir karena binatang itu sudah terbiasa dengan
adanya manusia kok ( meski tetap saja kami merasa waswas takut merusak tenda).
Kondisi saat malam |
Kondisi saat malam |
Surprise
yang jadi menu utama adalah saat kami memutuskan beristirahat di tenda, karena
sudah jam 02.00 WIB dan udara terasa menusuk kulit plus stock kayu bakar habis.
Di dalam tenda kami tidak dapat tidur dengan tenang karena kami sangat
kedinginan, penulis sendiri takut kejadian Papandayan terulang lagi (hampir
hypothermia). Kali ini mirip lagu Krisdayanti ‘Menghitung waktu, detik demi
detik…. Ditemani suara-suara aneh yang ternyata suara babi hutan yang di juluki
‘Si jalu’ ( kebayang kan tidur dikelilingi oleh babi hutan). Tapi kami tetap
positif thinking aja sambil nunggu waktu subuh tiba yang terasa sangat lama bagi kami, dan inilah
bonusnya setelah melewati tantangan itu;
( Talaga Bodas dari atas )
Talaga Bodas Dari Atas |
Mejeng Dulu |
Berendam
sebentar, Lalu Berfoto ria....
Pose Ditabo |
Sebelum Pulang |
Sebelum Pulang |
Puas
berfoto langsung gas pulang. Rute yang kami pilih kali ini melewati jalur
Wanaraja-Garut, ke Malangbong, Ciawi, Tasikmalaya. Bagi kalian yang ingin
merasakan sensasi yang unik ini penulis kira Talaga bodas merupakan tempat yang
recommended karena tidak terlalu membutuhkan persiapan fisik, dan materi yang
extra. Dan yang terpenting kalian akan merasakan bagaimana rasanya tidur dijaga
oleh si jalu dari Talaga bodas, see you next time, ciao….
Wassalamu’alaikum
wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar